Rabu, 30 September 2015

October Rain (Hujan di Bulan Oktober)

Hello Oktober we are meet up again. waktunya hujan turun di kota Tapis Berseri ini dan
segelintir cerita siap untuk dirajut kembali.Tidak seperti Oktober tahun lalu hujan kali ini cukup berbeda, ada
hawa sejuk lebih yang telah Allah sediakan untuk
tahun ini. Kenapa oktober tahun ini berbeda dan kenapa aku nyebut ini sebagai oktober rain atau oktober hujan.
Oke karna semua kisah ini dimulai dari Oktober, tentang kesedihan kesendirian semuanya berawal dari oktober,

Oktober !!
Tepatnya setahun sudah aku mencintai hujan, oke tadinya aku malah takut sama Hujan, Bahkan sedikit cerita saat aku tinggal ngekos saat Hujan aku sampe Ngungsi kerumah pemilik kos tengah malem , Padahal gak banjir cuma krna aku sendiri dikosan Dan takut sama suara Gemuruh hujan dan petir.

Dipostingan aku sebelumnya aku sering ngebahas tentang hujan, tentang sypa yang selalu menemani aku saat hujan Dan tentang sosok pelangi.
Dia selalu menemani aku saat hujan walaupun via telphone selama 3thn Namun setelah sosok pelangi selama 1thn ini udah gak ada lagi. Dan karena gak ada lagi yg nemenin Aku saat hujan akhirnya semenjak oktober tahun lalu sampai detik ini pun Aku berusaha menjadi penikmat Hujan dan mencintai sang Hujan dan bahkan membuat Aku menjadi dekat dengan Sang pemilik Hujan.
Aku Kamu Hujan dan Lintasan pelangi setelahnya.
Oiya saat aku menulis postingan ini pun 
Hujan tengah turun malam ini. Hujan malam ini hadir untuk menyambut kehadiran oktober, walaupun sudah 3hari Ini hujan selalu turun, Bahkan aku pecinta Hujan bisa sakit karna setiap pulang kuliah Kehujanan dan Hujan seakan tak ingin berhenti turun
menyisakan tetes basah di dedaunan. Hujan selalu hadir
membawa cerita yang berbeda di setiap tetesannya. Seperti
tetes hujan malam ini, membawa sejuta tetes tentangmu, lagi lagi aku mengingat kembali sosok itu, Setahun berlalu tapi ingatan ku tentang mu masih aja hadir,
Menggulirkan kembali kenangan bersamamu, dan akan selalu kenangan yang aku ingat, Menyesapi
segelas cappucino hangat temanku memandang hujan dari jendela kamar kosanku, dan
segelas itu pula yang menemaniku mengarungi kenangan
tentangmu. Kenangan kita. Hujan selalu membawa cerita
tentangmu. Cerita aku dan kamu yang berubah menjadi kita
selepas hujan, pun cerita tentang kita yang kembali menjadi
aku dan kamu selepas hujan. Bau basah tanah khas hujan
selalu mengantarku kepadamu, bagaimana hujan
menahanmu lebih lama bersamaku, bagaimana hujan
membatalkan janji-janji kita. Hujan selalu bisa memulihkan
ingatanku padamu. Hujan selalu menyisakan kenangan setiap
akhir tetesannya. Meski jauh berlalu namun hujan selalu
membawaku pulang, membawaku kembali, membawaku
mengenang waktu yang telah berlalu. Aku tak akan merutuki
perpisahan kita, karena itu sama artinya aku merutuki
pertemuan kita yang telah memberikan seribu kesan, sejuta
kenangan dan bermilyar pembelajaran. Mungkin pada
saatnya hujan akan kembali mempertemukan kau dan aku
pada situasi yang berbeda, pada situasi dimana tak ada lagi
tetes air mata yang mengalir bersama tetes tetes hujan. Aku
selalu menyukai hujan, meskipun aku tidak tau apakah kau
juga menyukainya. Meskipun kau telah menemukan pelangi
lain, dan aku ikut bahagia jika kamu bahagia dengan pelangi baru mu, karna aku harus menyadari bahwa kamu hanya sosok yg pernah singgah, Yaaa hanya singgah namun walau begitu aku tetap menyukai hujan. Hujan tak hanya membawa
kenangan tentangmu, tetapi selalu mengajarkan kepadaku
apa yang bisa kuperoleh setelah hujan. Mendung tak akan
menggelayut setelah turun hujan, bukan ? Bukankah pelangi
dan mentari cerah dapat mengintip setelah hujan ? Selamat,
mungkin hanya aku yang merasakan kenanganmu mengalir
bersama hujan. Aku harap kau menyukai hujan seperti aku
menyukaimu. Aku harap kau tak takut hujan seperti aku yang
tak pernah takut jatuh cinta padamu. Tetapi kuharap kau tak
bermain dibawah hujan yang berpetir karena itu menyesakkan
sama menyesakkannya ketika sadar hujan telah menghapus
sisa-sisa jejakmu. Hujan bisa saja menghapus jejakmu tapi
tak akan bisa menghapus kenangan kita yang mempunyai
tempat khusus di hatiku. Seberapapun jauh tetes hujan itu,
akan kembali ke awan dan jatuh lagi sebagai hujan. Aku
harap kau mengerti betapa aku menyukai hujan. Betapa hujan
mempunyai cerita yang berbeda setiap tetesnya.

Oktober!!
Apakah akan menjadi perjalanan meraih cintakah? entah. Karena aku tidak
memfokuskan hal itu di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya,
mungkin.Tetapi bukan berarti aku tidak memikirkannya
samasekali, pun tidak. Aku hanya sejenak menepikan hati dan
pikiranku pada kecintaanku terhadap dunia. Harapku
menginginkan surga, namun dayaku hanya sebatas dunia. aku
terdistorsi karena-Nya. Sesekali aku memaki dalam doa,
mengapa Dia hadirkan cinta sebagai cobaan?  jika nestapa
menjadi hasil dari kegelisahan, saat iman mulai meradang. Dan
sebelum sampai pikirku menganga tak terbatas, ku kembalikan
lagi jawaban itu pada pemiliknya.Aku mencoba meniti perlahan,
tentang cinta, makna, dan bagaimana memanajemennya.
“Apakah aku sedang jatuh cinta?” iya jawabku, aku sedang
jatuh cinta pada pemilik cinta. “Apakah boleh aku
merasakannya? ”mengapa tidak, jika memang ini merupakan
fitrah yang Dia getarkan untuk ku rasakan.
“Lalu apakah sesungguhnya aku berdusta?” tidak jawabku, aku
hanya mencoba memahami bagaimana energi cinta ini tetap
mengalir pada batasnya. Bagaimana jika “terlintas satu nama
dan arah cintamu kepadanya?
“apakah itu akan menjadi akhir dunia, tentu tidak. Karena kita
tidak mungkin menghindari cobaan yang telah ditetapkannya,
ketika kita mengingkari cinta yang kita rasakan, itu berarti kita
tidak mensyukuri nikmat cinta yang Allah berikan.
Kembali pada fitrah bahwa manusia adalah makhluk yang
lemah, bahkan ketika manusia benar-benar mengerti hakikat
cinta, sesungguhnya cinta itu berasal dari getaran Dzat yang
Maha Memiliki cinta. Manusia tidak akan sanggup menerima
getaran tersebut, karena getaran tersebut Maha Dahsyat.
Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
menghendaki seseorang yang akan ditunjuki-Nya pada jalan
yang lurus, dan menghendaki “mengerasnya hati” bagi
mereka yang tidak taat perintah-Nya.Ujian datang menimpa
orang-orang yang dzalim dan cobaan (termasuk cinta) Dia
turunkan bagi orang-orang yang beriman.
Kecintaanku pada hujan semata-mata karena rahmat dan
keberkahan Allah turun didalamnya

Oktober!!
Begitu banyak kejadian yang merubah diriku, Bahkan aku hampir tidak percaya bisa berada di fase dan titik ini. Dimana aku begitu menikmati kesendirian ku,
Setahun memang sudah berlalu sejak perpisahan kami, Tetapi aku masih saja enggan membuka Hati ku untuk siapapun karena aku masih ingin menikmati Hujan dengan kesendirian dan segelas teh dan kopi.

Dan semoga saja oktober berikutnya akan ada sosok yang bisa Menemaniku menikmati karunia-Nya. Meski kadang aku mengharapkan sosok yang sama Walau itu sama sekali ke Mustahilal yang tak akan pernah mungkin terjadi.
Bahagialah kau disana dengan Pelangi barumu Karena Aku kamu dan Hujan hanya akan menjadi Kenangan semata seperti lintasan pelangi

_________

1 Komentar:

Pada 30 September 2015 pukul 18.18 , Blogger Unknown mengatakan...

Udah abg baca lo ini de, jangan maksa lage yak. Hahaha

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda